
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi dalam tiga hari ke depan di DIY. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta pun mengingatkan agar masyarakat mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, selama adanya potensi cuaca ekstrem ini, sejumlah wilayah di DIY juga berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat. Hujan tersebut dapat terjadi pada 18-20 Maret 2025.
“Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan,” kata Warjono, Senin (17/3/2025).
Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang ataupun sambaran petir. Untuk itu, masyarakat yang ada di kawasan rawan bencana tersebut diharapkan lebih waspada.
“Terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” jelasnya.
Warjono merinci, pada 18 Maret potensi hujan sedang-lebat dapat terjadi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan tengah, serta Kabupaten Bantul bagian utara.
Sedangkan, potensi hujan ini pada 19 Maret juga dapat mengguyur Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Gunungkidul bagian utara dan tengah, serta Bantul bagian utara.
“20 Maret, potensi hujan sedang-lebat di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara,” ungkap Warjono.