REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik Ni Made Dwipanti Indrayanti sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) baru, Selasa (16/9/2025) di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Pelantikan ini menjadi tonggak bersejarah, pasalnya di sepanjang era kepemimpinan Sultan HB X, jabatan Sekda selalu dipegang oleh laki-laki dan saat ini, untuk pertama kalinya seorang perempuan menduduki posisi tertinggi dalam struktur birokrasi sipil tersebut.
Penunjukan Made ini secara tidak langsung menjadi simbol perubahan wajah birokrasi DIY yang diharapkan semakin inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman. Sultan menekankan pentingnya peran Sekda sebagai poros penggerak birokrasi.
“Sekretaris Daerah bukanlah sekadar jabatan administratif. Ia adalah motor penggerak sekaligus penjaga ritme, yang memastikan roda pemerintahan berputar selaras, tidak saling mendahului, tidak saling menabrak,” katanya dalam sambutan di acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pimpinan tinggi madya Sekda dan jabatan pimpinan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemda DIY, Selasa (16/9/2025).
Lebih dari administratif, Sultan HB X menilai posisi Sekda DIY juga memikul tanggung jawab moral yang tinggi, terutama dalam menjaga keistimewaan DIY agar tetap berakar pada nilai dan budaya lokal. “Keberhasilan roda pemerintahan daerah turut ditentukan oleh kualitas seorang Sekda. Tidak semata menjalankan roda pemerintahan, melainkan juga meneguhkan nilai, menjaga warisan budaya, dan memastikan kemajuan yang tidak tercerabut dari akar,” ucapnya.
Sultan juga menyampaikan keberhasilan DIY dalam berbagai indikator pembangunan seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 81,62, predikat Reformasi Birokrasi bernilai A, dan SAKIP berpredikat AA adalah hasil dari kerja kolektif birokrasi yang dikendalikan oleh Sekda yang visioner dan tangguh. “Sekda harus menjadi teladan, membangun birokrasi yang bukan hanya cepat, tetapi juga cerdas bukan hanya efisien, tetapi juga empatik,” ungkapnya.
Selain Sekda, dalam kesempatan ini, Sultan juga melantik pejabat pimpinan tinggi pratama DIY sebagai bagian dari penyegaran birokrasi. Sultan menyebut momen ini sebagai bagian dari regenerasi dan kalibrasi energi birokrasi di tengah dinamika era disrupsi dan transformasi digital.
Di antaranya Srie Nurkyatsiwi sebagai Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Aria Nugrahadi sebagai Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agus Mulyono sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Ariyanto Wibowo sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Cahyo Widayat sebagai Kepala Biro Hukum dan Bagas Senoadji sebagai Kepala Satpol PP
Gubernur DIY berharap regenerasi ini bisa menjadi pemicu lahirnya birokrasi yang lebih lincah, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil.
“Saya percaya, dengan segala pengalaman kerja di birokrasi, baik administratif maupun layanan publik, Sekretaris Daerah DIY dan Pejabat Pratama yang diambil sumpahnya hari ini, akan mampu mengemban peran besar itu,” ucapnya.
“Hindari flexing, jadilah jangkar penenang di tengah gelombang. Tajamkan kepekaan terhadap denyut sosial di sekitar, junjung tinggi empan papan dalam setiap langkah kebijakan, ucapan, perbuatan, dan utamakan capaian prestasi kinerja ketimbang seremoni semata,” kata Sultan menambahkan.
Sementara itu, Sekda DIY yang baru saja dilantik, Ni Made Dwipanti Indrayanti menyampaikan rasa syukurnya. Ia optimistis mampu menjalankan tugas sebagai Sekda DIY dengan baik lewat kolaborasi bersama para asisten Sekda, yang menurutnya juga memiliki peran penting sebagai support system.
“Alhamdulillah diberi amanah yang luar biasa, pastinya tugasnya juga luar biasa berat tapi saya yakin dengan kolaborasi dan sistem yang kuat itu bisa dijalankan dengan baik. Nanti kita akan kerahkan instrumen-instrumen yang ada di Pemda, kita kuatkan lagi termasuk juga keberadaan dari asisten ini menjadi bagian yang penting. Mereka adalah bagian support sistem yang ada di lingkaran Sekda,” ujarnya
