Titiek Soeharto Dorong Ekspor Produk Pertanian dan Peternakan DIY

by -16 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Anggota Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Akselerasi Ekspor dan pelepasan ekspor salak di Bhumi Nararya Farm, Sleman, Yogyakarta, Kamis (9/10/2025).

banner 336x280

Dalam sambutannya, Titiek menyampaikan bahwa Komisi IV DPR RI akan terus mendorong peningkatan ekspor produk pertanian dan peternakan dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).



Acara tersebut juga menjadi momentum pelepasan ekspor salak asal Turi, Sleman, menuju Cina dengan nilai jual yang mencapai miliaran rupiah. “Tadi sudah kita saksikan ekspor salaknya luar biasa nilainya sampai berapa tadi, Rp 25 miliar dari Sleman, ya,” ujar Titiek dalam sambutannya, Kamis (9/10/2025).

Selain menghadiri pelepasan ekspor salak, Titiek bersama Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr Sahat Manaor Panggabean, dan Bupati Sleman, Harda Kiswaya, turut melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik susu UHT di wilayah Sleman. Pembangunan pabrik ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para peternak kambing di daerah Turi, Sleman.

Dalam kesempatan itu, Titiek menegaskan bahwa kegiatan Bimtek merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah dan DPR RI untuk memperkuat daya saing produk pertanian, peternakan, dan perikanan Indonesia di pasar global. Ia menilai, hilirisasi dan peningkatan mutu produk olahan, seperti keju kambing dan keju sapi dari Yogyakarta, menjadi peluang besar untuk memperluas pasar ekspor.

“Komisi IV DPR RI terus mendorong agar kegiatan semacam ini diperluas dan berkelanjutan. Kami ingin agar para petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga siap berdagang dan berdaya saing secara global,” ujar Titiek yang merupakan anggota DPR dari Partai Gerindra tersebut.

Ia juga mengapresiasi langkah Badan Karantina Indonesia (Barantin) yang kini memungkinkan proses sertifikasi ekspor dilakukan langsung di Yogyakarta tanpa harus melalui Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya mempercepat proses ekspor, tetapi juga menambah pendapatan daerah.

Selain ekspor salak dan pengembangan produk susu, Titiek juga menyoroti potensi ekspor lain dari DIY seperti ikan air tawar dan hasil pertanian lainnya. Ia menyampaikan bahwa Komisi IV DPR RI terus berkomitmen memperluas dukungan bagi petani, peternak, dan pelaku UMKM melalui pelatihan, pembiayaan, serta penguatan infrastruktur logistik.

“Sebagai wakil rakyat di Komisi IV DPR RI, saya akan terus mengawal agar setiap aspirasi dan kebutuhan pelaku usaha pertanian, peternakan, dan perikanan dapat tersampaikan dan diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah bersama menuju pertanian, peternakan, dan perikanan Indonesia yang tangguh, modern, dan berdaya saing global,” katanya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.