Presiden Direktur Sampoerna di Harvard Business School: Kolaborasi Global untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

by -2 Views
banner 468x60

Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Ivan Cahyadi, memaparkan strategi keberhasilan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif, dan berkelanjutan. Sebagai perusahaan asli Indonesia yang telah beroperasi selama lebih dari 111 tahun, Sampoerna terus memperkuat kolaborasi kolektif untuk memperkuat ekosistem bisnis, berkembang bersama Indonesia, dan menjadi salah satu pilar ekonomi nasional.

JAKARTA
– Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), Ivan Cahyadi, memaparkan
strategi keberhasilan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif, dan
berkelanjutan. Sebagai perusahaan asli Indonesia yang telah beroperasi selama
lebih dari 111 tahun, Sampoerna terus memperkuat kolaborasi kolektif untuk
memperkuat ekosistem bisnis, berkembang bersama Indonesia, dan menjadi salah
satu pilar ekonomi nasional.

banner 336x280

Dalam ajang Asia
Business Conference 2025
di Harvard Business School bertema “Asian Ascendant:
Shaping Tomorrow’s Global Economy
,” yang dihadiri ratusan peserta dari
berbagai negara seperti Amerika Serikat, Indonesia, Thailand, Vietnam,
Singapura, Malaysia, Filipina, China, Jepang, Korea, Eropa, dan India, Ivan
menuturkan bahwa Sampoerna, sebagai afiliasi Philip Morris International (PMI),
mengadopsi standar dan pengalaman global sambil mempertahankan Falsafah Tiga
Tangan yang telah memandu perusahaan sejak 1913.

“Saya sangat bangga
Sampoerna dapat terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul sehingga
dapat berkontribusi terhadap kemajuan individu, organisasi, dan negara,”
ujar Ivan.

Sampoerna,
yang awalnya merupakan UMKM di Surabaya, telah menjadi afiliasi PMI sejak 2005.
Ivan menekankan bahwa prinsip panduan perusahaan, Falsafah Tiga Tangan,
menekankan penciptaan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan utama
perusahaan, yang terdiri dari konsumen dewasa, karyawan, mitra bisnis, dan
pemegang saham, serta masyarakat luas.    

“Saya telah melihat bagaimana nilai-nilai
bisnis global dapat bersinergi dengan Falsafah Tiga Tangan Sampoerna, sebuah
harmoni yang berkontribusi pada perjalanan saya menjadi Presiden Direktur
Sampoerna,” tambahnya.

Selain
organisasi yang kuat, Sampoerna telah menjadi penghasil talenta andal yang
bertugas di banyak afiliasi PMI di seluruh dunia. PMI dan Sampoerna menempatkan
karyawan sebagai pemangku kepentingan utama sekaligus pendorong pertumbuhan
bisnis. Sampoerna mengembangkan sistem meritokrasi yang kuat guna memberikan
kesempatan yang setara bagi semua orang untuk bertumbuh dan menjadi versi
terbaik mereka.

Saat
ini, sekitar 70 karyawan Sampoerna tengah mengikuti penugasan internasional di
berbagai afiliasi PMI di mancanegara, memegang posisi penting seperti Chief Diversity Officer di Swiss, Chief Marketing Officer di Amerika
Serikat, Director of Finance di
Meksiko, Director Commercial di
Filipina, Director Marketing di
Mesir, Director of Strategy and Program
Delivery
di kantor regional di Dubai, dan lainnya.

Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dalam
bingkai Falsafah Tiga Tangan, Sampoerna terus meningkatkan kolaborasi untuk
mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. Sampoerna mengintegrasikan
prinsip keberlanjutan dalam setiap aktivitas perusahaan di bawah Payung Program
Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia,” yang berfokus pada
Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola.

Sampoerna
dan PMI melakukan investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan
tenaga kerja, pengembangan sumber daya manusia, ekspor, dan penciptaan nilai
tambah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8% yang
dicanangkan oleh pemerintah serta menjadi bagian dari kemajuan bangsa.

Industri
tembakau merupakan salah satu contoh yang baik dari industri hilirisasi yang
sukses di Indonesia. Hilirisasi industri tembakau ini tercermin dari seluruh
rantai pasok bisnis Sampoerna, mulai dari hulu hingga hilir.

Di
hulu, Sampoerna bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih
lokal, memastikan bahan baku berkualitas tinggi. Selanjutnya, Sampoerna
melibatkan 1.700 pemasok lokal yang berperan penting dalam proses produksi.

Di
hilir, Sampoerna menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 90.000 karyawan,
baik secara langsung maupun tidak langsung, di 9 fasilitas produksi milik
Sampoerna dan 43 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha
daerah dan/atau koperasi daerah yang tersebar di Pulau Jawa. Selain itu,
Sampoerna juga bermitra dengan lebih dari 1,5 juta peritel yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Ekosistem
kuat ini didukung oleh investasi PMI yang bernilai lebih dari US$6,4 miliar
sejak 2005. Sampoerna juga telah melakukan ekspor produk ke lebih dari 30 pasar
di Asia Pasifik, termasuk untuk produk tembakau inovatif bebas asap IQOS/TEREA.

Pada
saat yang bersamaan, Sampoerna memastikan produk tembakau hanya dipasarkan bagi
konsumen dewasa yang memutuskan untuk menggunakan produk tembakau atau nikotin.
Perusahaan terus mendorong kesadaran publik tentang larangan penjualan produk
tembakau bagi anak di bawah umur 21 tahun.

Saat
ini, Sampoerna bekerja sama dengan 1,5 juta mitra peritel dan telah mengedukasi
para pengecer dengan memberikan informasi melalui surat edaran dan menempatkan
materi Youth Access Prevention (YAP)
di toko-toko.

Selain
itu, Sampoerna terus mencari cara inovatif untuk berkontribusi bagi masyarakat
luas termasuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Melalui
“Sampoerna untuk Indonesia,” perusahaan telah dan terus memberdayakan
UMKM, termasuk toko kelontong.

Sampoerna
menjalankan program pemberdayaan UMKM melalui Sampoerna Entrepreneurship
Training Center (SETC), sementara pendampingan bagi UMKM toko kelontong
dilakukan lewat Sampoerna Retail Community (SRC).

SETC
hadir sejak 2007 dan saat ini telah memberikan pelatihan terintegrasi dan
pengembangan kapasitas bagi 97.000 UMKM di seluruh Indonesia. Beberapa UMKM
binaan SETC juga berhasil ekspor melalui program business matching yang dilakukan bersama Kadin Indonesia.

Sedangkan
SRC yang hadir sejak 2008 telah mendampingi lebih dari 250.000 UMKM di seluruh
Indonesia. Anggota SRC mendapatkan manfaat lewat pemberdayaan terpadu yang
meliputi edukasi, pengelolaan keuangan, pengembangan bisnis dan digitalisasi
melalui AYO by SRC. Setiap toko SRC
juga memiliki Pojok Lokal yang dikhususkan untuk menjual produk UMKM sekitar
lokasi toko. Pojok Lokal bertujuan membantu UMKM sekitar toko SRC untuk lebih
mudah memasarkan produk. 

Sekitar
90% anggota SRC telah berhasil mengadopsi digitalisasi yang pada akhirnya
meningkatkan operasional mereka. Sedangkan, ekosistem digital AYO by SRC telah
memfasilitasi transaksi lebih dari US$1 miliar dengan 11,5 juta transaksi.
Berdasarkan riset Kompas Gramedia Media tahun 2023, SRC telah menyumbang
US$14,5 miliar per tahun bagi perekonomian nasional atau setara 11,4% dari PDB
Ritel nasional tahun 2022.    

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.