Planting Naturals Digitalisasi 7.224 Petani dalam Rantai Pasok Minyak Sawit Organik Bersertifikasi RSPO Pertama di Sierra Leone

by -21 Views
banner 468x60

Afrika merupakan kawasan dengan laju kehilangan hutan tercepat di dunia, dengan deforestasi mencapai 3,9 juta hektare per tahun sepanjang 2010–2020 akibat ekspansi pertanian, pembalakan, pengambilan kayu bakar, dan pertambangan—sebuah ancaman serius bagi masyarakat lokal dan iklim global (The Conversation, 2025). Menjawab tantangan tersebut, Planting Naturals membangun perkebunan kelapa sawit organik dan bersertifikat RSPO pertama di Sierra Leone, yang selaras dengan regulasi keberlanjutan global yang kian berkembang, termasuk European Union Deforestation Regulation (EUDR). Bermitra dengan KOLTIVA, Planting Naturals mendigitalisasi dan memverifikasi seluruh jaringan perkebunan sawitnya di Sierra Leone, memberdayakan 7.224 petani kecil, memverifikasi 7.723 petak kebun, serta memastikan perlindungan hutan dan kepatuhan terhadap standar Uni Eropa terkait rantai pasok bebas deforestasi.

Afrika kehilangan hutan dengan laju yang mengkhawatirkan. Sepanjang periode 2010 hingga 2020, benua ini mencatat tingkat kehilangan hutan tertinggi di dunia, yakni sekitar 3,9 juta hektare per tahun, setara dengan 381 juta lapangan sepak bola (The Conversation, 2025). Pendorong utama deforestasi tersebut meliputi ekspansi pertanian, pemanfaatan kayu bakar yang tidak berkelanjutan, pembalakan, serta aktivitas pertambangan.

banner 336x280

Di tengah tantangan tersebut, Planting Naturals memulai transformasi baru. Perusahaan ini memproduksi minyak sawit secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan perkebunannya bersama jaringan petani kecil yang terus berkembang di Afrika, dan kini bermitra dengan KOLTIVA, pemimpin global dalam teknologi rantai pasok berkelanjutan, untuk membangun rantai pasok minyak sawit yang memenuhi standar global terkait ketertelusuran dan keberlanjutan.

Planting Naturals memproduksi minyak sawit mentah organik dan minyak inti sawit untuk pasar ekspor, yang bersumber dari perkebunannya sendiri serta jaringan lebih dari 7.244 petani kecil. Perusahaan ini telah mendirikan perkebunan kelapa sawit organik dan bersertifikat RSPO pertama di Sierra Leone, beserta model kemitraan petani (outgrower) yang sepenuhnya selaras dengan regulasi yang tengah berkembang, termasuk European Union Deforestation Regulation (EUDR). Dengan dukungan teknologi ketertelusuran dan keahlian lapangan dari KOLTIVA, Planting Naturals mewujudkan tujuan tersebut menjadi capaian yang terukur, dengan menghadirkan visibilitas penuh hingga tingkat petak kebun di seluruh jaringan pasoknya.

Kemitraan ini hadir di tengah meningkatnya tekanan regulasi seperti EUDR yang mewajibkan komoditas yang masuk ke pasar Uni Eropa bebas dari deforestasi, sehingga pelaku agribisnis harus memastikan ketertelusuran penuh di seluruh rantai pasok. Sebuah tantangan besar, sekaligus peluang diferensiasi. Terlepas dari penerapan EUDR yang dilakukan secara bertahap, Planting Naturals tidak memandang kepatuhan sebagai beban, melainkan sebagai katalis untuk membangun bisnis yang siap menghadapi masa depan dan berdaya saing. Dengan memanfaatkan solusi EUDR dari KOLTIVA, perusahaan mengembangkan rantai pasok yang transparan, tertelusur, dan akuntabel, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai pemasok internasional yang tepercaya.

“Dengan EUDR yang berpengaruh terhadap perdagangan global, Planting Naturals mengambil langkah tegas untuk memastikan setiap tetes minyak sawit diproduksi secara legal, bebas deforestasi, dan sepenuhnya tertelusur,” ujar Jan Hein De Vroe, Co-Founder & CEO Planting Naturals. “Melalui kemitraan dengan KOLTIVA, kami memanfaatkan KoltiTrace dalam pemetaan rantai pasok dan integrasi data untuk membangun transparansi, memberdayakan petani, dan melindungi hutan. Sebelumnya, kami telah memiliki data geolokasi, namun bersama KOLTIVA kami kini dapat mengintegrasikan informasi tambahan terkait legalitas dan praktik keberlanjutan di lapangan untuk memenuhi persyaratan regulasi.”

Transformasi ini didukung oleh platform ketertelusuran KOLTIVA yang memungkinkan pemetaan hingga tingkat petak kebun, pengumpulan data secara real time, serta pemantauan kepatuhan di seluruh rantai pasok minyak sawit Planting Naturals. Tim lapangan yang telah dilatih mengumpulkan data terverifikasi terkait profil petani, pemetaan lahan, dan praktik keberlanjutan secara langsung di lapangan. Data tersebut kemudian dikonsolidasikan dalam satu sistem terpusat untuk mendukung penilaian risiko EUDR, pelaporan pengiriman, dan kesiapan audit. Pendekatan terintegrasi ini menghadirkan visibilitas menyeluruh sekaligus mempercepat dan meningkatkan keandalan proses kepatuhan.

Dampak Planting Naturals tidak berhenti pada kepatuhan digital semata. Dengan mengintegrasikan lebih dari 7.224 petani kecil ke dalam jaringan yang terverifikasi dan tertelusur, perusahaan membangun model inklusif yang memperkuat mata pencaharian masyarakat pedesaan sekaligus menjaga keanekaragaman hayati.

Tim KOLTIVA juga melakukan pelatihan lapangan secara langsung terkait penggunaan alat digital dan persyaratan kepatuhan ke dalam praktik operasional sehari-hari. Sesi pelatihan tersebut membekali agen lapangan dan jajaran pimpinan Planting Naturals dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menerapkan proses ketertelusuran secara konsisten di seluruh operasional.

“Kolaborasi dengan KOLTIVA membuat operasional lapangan kami menjadi lebih efisien dan transparan,” ujar Marvellous Ogala, Sustainability Manager Planting Naturals. “Melalui aplikasi dari KOLTIVA, agen lapangan kami dapat mengumpulkan data secara lebih akurat dan cepat, serta berkomunikasi dengan petani dalam bahasa lokal mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas data dan kepatuhan, tetapi juga memperkuat hubungan kami dengan komunitas petani.”

Dengan sistem lapangan yang kini semakin kuat, pimpinan KOLTIVA menegaskan bahwa peningkatan tersebut membawa dampak yang lebih luas terhadap keberlanjutan dan kepatuhan di sepanjang rantai pasok.

“Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana pelaku agribisnis Afrika dapat memimpin produksi yang bertanggung jawab dan transparan,” ujar Manfred Borer, Co-Founder dan Chief Executive Officer KOLTIVA. “Dengan mengombinasikan teknologi dan pendampingan lapangan, Planting Naturals memperkuat ketertelusuran, inklusi petani kecil, serta sumber pasok bebas deforestasi.”

Untuk menerjemahkan persyaratan ketertelusuran menjadi aksi nyata di lapangan, tim implementasi KOLTIVA bekerja berdampingan dengan tim lapangan Planting Naturals, dengan fokus pada pelatihan praktis dan penerapan sehari-hari. Sesi ini membantu agen lapangan berinteraksi lebih efektif dengan petani, sekaligus memastikan pengumpulan data yang akurat dan praktik kepatuhan yang konsisten di seluruh operasional. Merefleksikan proses tersebut, Chris Yohan Avié, Customer Success Officer dan Implementation Manager KOLTIVA, mengatakan, “Dari ruang pelatihan hingga ke perkebunan, kami menyaksikan pengetahuan berubah menjadi aksi nyata. Teknologi hanyalah alat—manusialah yang benar-benar membuat perbedaan.”

Investasi pada sumber daya manusia dan sistem ini menghasilkan dampak nyata. Agen lapangan yang lebih terlatih mendorong kualitas data yang lebih tinggi, proses kepatuhan yang lebih cepat, serta produk yang lebih kompetitif di pasar internasional. Dengan mengombinasikan implementasi praktis dan ketertelusuran digital, Planting Naturals menetapkan standar baru bagi produksi minyak sawit yang bertanggung jawab di Sierra Leone, sekaligus membuktikan bahwa rantai pasok yang transparan dan bebas deforestasi dapat diwujudkan dalam skala besar.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.