Mortir Sisa Perang Dunia Gagal Dimusnahkan di Sleman

by -18 Views
banner 468x60

Yogyakarta, CNN Indonesia

Sebuah mortir diduga peninggalan era Agresi Militer Belanda II yang ditemukan di Ngemplak, Sleman, DIY gagal dimusnahkan atau dinonaktifkan oleh kepolisian setempat lewat proses disposal pada Senin (11/8) sore.

banner 336x280

Mortir seberat sekitar 400 kilogram lebih ini ditemukan oleh warga di daerah Umbulmartani, Ngemplak, Sleman pada Minggu (10/8). Setelahnya, benda tersebut langsung dievakuasi oleh Tim Gegana Polda DIY.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses disposal mortir itu sendiri baru dilaksanakan Senin sore. Lokasi penonaktifan mortir bertempat di sebuah bukit daerah Besalen, Glagaharjo, Sleman.

Selama proses disposal berlangsung, terdengar suara ledakan atau dentuman sebanyak empat kali dalam selang waktu pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB.

Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setianto Erning Wibowo mengatakan proses disposal oleh Tim Jibom Gegana Satbrimob Polda DIY ini belum membuahkan hasil sehingga harus dilanjutkan pada Selasa (12/8) pagi.

“Sudah dilakukan disposal tadi empat kali namun belum mendapatkan hasil. Kita karena ini sudah gelap dan malam, hari ini kita tunda dan kita laksanakan besok lagi,” kata Erning ditemui di Kantor Kelurahan Glagaharjo, Sleman.

Erning menyebut mortir yang ditemukan warga ini diduga peninggalan era Agresi Militer Belanda II. Dilihat dari jenisnya, kemungkinan ini adalah bom pesawat.

“Ya kita belum tahu apa ya, karena tadi dicoba dengan kekuatan sekian oleh Jibom, rupanya belum meledak. Kemudian diulang lagi sampai keempat, tapi masih belum,” katanya.

“Ya besok kekuatannya ditambah lagi,” ujarnya menambahkan.

Erning memastikan, proses disposal esok hari akan menggunakan prosedur sama seperti sore ini, di mana warga dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Menurut Erning, total ada 7 KK dari Glagaharjo dan 14 KK asal Wukirsari yang dievakuasi pada sore ini serta rencananya esok pagi.

Proses penonaktifan mortir dilakukan dalam sebuah lubang galian dengan kedalaman sekitar 30 meter. Petugas juga telah memasang garis polisi sebagai tanda larangan mendekati area disposal.

Polisi selama pelaksanaan disposal pada 12 Agustus juga akan menyiapkan skema pengaturan lalu lintas.

“Dan saya imbau kepada seluruh masyarakat, Selasa rencananya akan dilakukan disposal kembali. Mohon untuk warga untuk sementara tidak berada di sekitar lokasi dulu. Seperti tadi itu,” pungkasnya.

(kum/fra)


[Gambas:Video CNN]

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.