
REPUBLIKA.CO.ID, Kota Batik di Pekalongan, bukan Yogya bukan Solo… Penggalan lirik lagu grup musik Slank itu bukan sekadar kalimat tanpa makna. Pekalongan, salah satu kota di pesisir utara Jawa Tengah itu memang telah lama dikenal sebagai Kota Batik, julukan itu disematkan karena Pekalongan adalah salah satu sentra produksi batik terbesar di Indonesia.
Bukan 10 atau 20 tahun, batik sudah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Pekalongan sejak abad ke-19. Tak terhitung rumah tangga yang terlibat dalam pembuatan batik di kota tersebut.
Keunikan batik Pekalongan terletak pada motifnya yang beragam dan penggunaan warna-warna cerah. Motif-motif, seperti Jlamprang, Buketan, dan Terang Bulan, menjadi ciri khas batik dari kota ini.
Selain sebagai pusat produksi, Pekalongan juga memiliki Museum Batik yang menjadi tempat edukasi dan pelestarian budaya batik. Museum ini tidak hanya memamerkan koleksi batik dari berbagai daerah, tetapi juga menyediakan pelatihan membatik bagi pelajar maupun pengunjung.
Museum Batik Pekalongan adalah bukti nyata komitmen kota ini dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya. Produk batik Pekalongan memiliki corak warna-warna cerah, seperti merah muda, kuning, dan biru, serta motif yang kaya dan dinamis yang mencerminkan akulturasi budaya lokal dan asing.
Motif-motif terkenalnya, meliputi Jlamprang (geometris dengan pengaruh Islam), Encim (flora dengan pengaruh Tionghoa), Buket (flora besar dari pengaruh Belanda), dan Terang Bulan (pemandangan alam). Keunikan batik Pekalongan ini juga terletak pada perpaduan elemen alam, budaya, serta penggunaan warna-warna cerah yang khas.
Setiap motif batik memiliki filosofi dan makna tertentu, mencerminkan status sosial dalam masyarakat. Awalnya, batik hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan atau kerajaan, tetapi seiring berjalannya waktu, batik menjadi tersedia untuk semua kalangan, tanpa memandang ras, budaya, atau agama.
Batik merupakan salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia, dan salah satunya adalah Batik Pekalongan. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, menunjukkan nilai dan keunikan budaya ini.