Menbud Sebut Festival Film Iran-Indonesia Jadi Wadah Kolaborasi Kreatif

by -21 Views
banner 468x60


Jakarta

banner 336x280

Kementerian Kebudayaan RI bersama kedutaan besar Republik Islam Iran menyelenggarakan Festival Film Iran & Indonesia Movie Week 2025. Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan Festival ini memiliki makna yang sangat istimewa, karena sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara RI dan Iran.

“Ini sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen jangka panjang kedua negara kita dalam kerja sama, saling menghormati, dan pertukaran budaya,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2025).

Dalam sambutannya saat pembukaan Festival Film Iran & Indonesia Movie Week 2025 Jumat (21/2), Fadli menjelaskan pengaruh sastra, filsafat, dan keilmuan Persia telah sampai ke Nusantara sejak abad ke-17, dan ikut membentuk tradisi seni dan sastra di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, lanjut Menteri Fadli, warisan pertukaran budaya tersebut terus berkembang dalam bentuk yang baru, yakni melalui kekuatan film.


ADVERTISEMENT

“Film dapat menjadi media diplomasi budaya yang sangat kuat dan memungkinkan kita untuk saling berbagi narasi sejarah, mengekspresikan identitas, serta membangun jembatan dan mendekatkan masyarakat dari berbagai latar belakang,” kata Fadli.

Dia melihat saat ini industri film Tanah Air mengalami perkembangan pesat. Dengan pencapaian rekor lebih dari 81 juta penonton film Indonesia tahun lalu, kata Fadli, ekosistem perfilman nasional terus berkembang baik secara budaya maupun ekonomi.

Pada 2027 industri ini diproyeksikan tumbuh sebesar 6,13% per tahun dan memberikan kontribusi sebesar 156 triliun rupiah terhadap PDB nasional.

“Saya yakin Festival Film Iran-Indonesia ini dapat menjadi wadah penting bagi kolaborasi kreatif. Saya harap ajang ini dapat mendorong sineas dari kedua negara untuk bertukar ide, serta mengeksplorasi peluang baru dalam kolaborasi dan co-production,” tutur Fadli.

Sementara itu, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi menyebutkan sinema memiliki kapasitas untuk bertukar budaya.

“Ketika Iran dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik, saya yakin budaya menjadi aspek diplomasi yang paling manusiawi yang didukung kedua negara. Potensi jauh lebih besar untuk menonjolkan budaya kedua negara adalah melaksanakan proyek sinema dan produksi film bersama,” ujarnya.

Untuk diketahui, bentuk penyelenggaraan festival ini adalah pemutaran delapan film Iran dan Indonesia hingga akhir Februari 2025. Film-film dari kedua negara seperti misalnya: In the Arms of Tree, Dolphin boy, Ibu Ora Sare, Sweet Squad dan film-film lainnya akan diputar di berbagai universitas dan sekolah di beberapa kota di Indonesia, yakni Yogyakarta, Palembang, Banten, Makassar, dan Bandung.

(anl/ega)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Usulkan di sini

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.