Kementerian PU Ajak Masyarakat Mulai Kekola Sampah dari Rumah Demi Wujudkan Program Pengelolaan Sampah Nasional

by -6 Views
banner 468x60

Jakarta, 14 Oktober 2025 – Gerakan mengelola sampah dari rumah bukan sekadar soal kebersihan, tetapi juga merupakan langkah membangun fondasi Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan, demi tercapainya target 100% pengelolaan sampah nasional pada 2029.

Sebagai bagian dari upaya itu, sekaligus memperingati Hari Habitat
Dunia dan Hari Kota Dunia 2025, Kementerian PU menggelar acara “Women’s
Talk Kelola Sampah dari Rumah” pada Senin (13/10/2025). Acara ini menjadi
pengingat bahwa persoalan sampah nasional sejatinya bisa diurai jika setiap
keluarga mengambil peran aktif.

banner 336x280

Inisiatif yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Cipta
Karya bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian PU ini menyoroti sebuah
fakta penting. Penasihat DWP Kementerian PU, Irma Dody Hanggodo, mengungkapkan
bahwa separuh atau 50% sampah yang dihasilkan di Indonesia berasal dari
aktivitas rumah tangga. Fakta ini menegaskan bahwa kunci untuk mengurangi beban
pengelolaan sampah secara nasional ada di tangan setiap keluarga.

“Rumah adalah ruang terkecil namun terkuat dalam membentuk
perilaku. Jika dimulai dari rumah untuk membiasakan diri mengurangi serta
memisahkan sampah organik dan anorganik, maka orang tua telah memberi teladan
nyata untuk menghasilkan generasi yang lebih peduli terhadap kebersihan dan
keberlanjutan lingkungan,” kata Penasihat DWP Irma.

Lebih lanjut, Irma meyakini bahwa perempuan memegang peran
strategis sebagai motor penggerak perubahan di dalam rumah. Gerakan kecil yang
dimulai dari dapur dan halaman rumah ini diyakini dapat meluas menjadi sebuah
gerakan masif di tingkat komunitas, kota, hingga akhirnya skala nasional.

“Melalui kegiatan ini, kami mengajak ibu-ibu di lingkungan
Kementerian PU berbagi inspirasi dan aksi nyata kurangi sampah dari rumah. Mari
bersama-sama kita jadikan keluarga besar PU sebagai contoh dan teladan dalam
mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat, serta kota dan lingkungan yang
manusiawi sesuai Asta Cita Presiden Prabowo,” ujar Irma.

Dukungan penuh juga datang dari Wakil Menteri
PU, Diana Kusumastuti, yang turut hadir dalam acara tersebut. Diana Kusumastuti menekankan pentingnya
memulai aksi nyata pemilahan sampah dari diri sendiri, dari rumah, dan dari
lingkungan kerja masing-masing. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor dan
pembiasaan di lingkungan terkecil adalah fondasi untuk sistem pengelolaan
sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Kita perlu gerakan perubahan yang masif
mulai dari lingkungan kecil di rumah hingga lingkungan yang lebih besar lagi
dan saya harap ibu-ibu di Kementerian PU dapat menjadi contoh agen perubahan
tersebut. Pengelolaan sampah tidak bisa hanya oleh pemerintah pusat sendiri,
tapi harus bersama-sama dengan pemerintah daerah, masyarakat dan juga kita
sendiri, masing-masing harus bisa memilah dan mengelola sampah,” ungkap Wamen
Diana.

Sebagai konteks, data menunjukkan situasi
yang cukup mengkhawatirkan. Sejak tahun 2021, kota-kota di seluruh Indonesia
telah menghasilkan lebih dari 68 juta ton sampah setiap tahunnya. Sebagian
besar dari timbunan sampah tersebut, sayangnya, masih berakhir di Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) yang kini banyak di antaranya sudah kelebihan kapasitas.

Oleh karena itu, untuk mengejar target 100%
pengelolaan sampah pada 2029, peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia
2025 secara khusus mengangkat tema global Urban Crisis Response:
People-Centred Smart Cities
 dan tema nasional “Aksi Pilah Sampah
Menuju Indonesia Bersih Indonesia Sehat: Kota Cerdas yang Manusiawi”.
Fokus utamanya adalah mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi
Chomistriana, yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Dian Irawati, menambahkan bahwa tercapainya target besar ini memerlukan kerja
sama dari semua pihak.

“Kota cerdas yang memanusiakan penduduknya
membutuhkan ekosistem yang kolaboratif, dari perencanaan yang presisi sampai
membentuk kebiasaan warganya di level rumah tangga. Ketika rumah tangga,
sekolah, dan komunitas bergerak serempak, target 2029 lebih dekat tercapai,”
ujar Dian.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.