Kasus DBD Malang Merebak, Ratusan Kader Diterjunkan ke Wilayah Rawan

by -3 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Kota Malang dan Enesis Group menggencarkan program edukasi dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Sukun dan Blimbing, Malang, Jawa Timur. Kedua kecamatan itu merupakan wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Kota Malang.

banner 336x280

Program tersebut melibatkan 220 kader Jumantik dan menyasar lebih dari 47.000 warga melalui pendekatan door-to-door selama 30 hari. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut program ini sebagai respons atas tingginya angka kasus DBD di wilayahnya.



Hingga Mei 2025, tercatat 459 kasus dengan empat kematian. Pada 2024, jumlah kasus mencapai 727 dengan angka kematian yang sama.

“Angka ini menunjukkan urgensi penanganan. Edukasi dan pencegahan berbasis masyarakat menjadi lebih penting daripada sekadar pengobatan,” ujar Wahyu dalam siaran pers Enesis Group, Jumat (8/8/2025).

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus DBD tertinggi kedua secara nasional hingga Juli 2025, dengan 13.836 kasus. Kota Malang masuk dalam daftar prioritas intervensi.

Melalui program ini, para kader akan memberikan edukasi langsung kepada warga terkait langkah pencegahan melalui Gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan menggunakan lotion antinyamuk). Kampanye ini juga melibatkan distribusi produk dan pemantauan rumah tangga.

Aryo Widiwardhono, CEO Enesis Group, menekankan bahwa pendekatan program tidak berhenti pada distribusi produk, melainkan pada perubahan perilaku berbasis data.

“Kami memberdayakan kader untuk membentuk pemahaman jangka panjang soal risiko dan pencegahan DBD. Efektivitasnya akan kami ukur secara langsung,” katanya.

Ketua TP PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin, menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah DBD. Ia menyebut keterlibatan ibu rumah tangga sebagai elemen sentral.

“Program ini bukan kegiatan simbolik. Ada pelatihan, edukasi, dan evaluasi. Termasuk demonstrasi efektivitas produk dengan nyamuk dari peternakan steril sebagai bagian dari kontrol kualitas,” ujarnya.

Pihak Enesis Group menyatakan bahwa program akan dievaluasi pasca-intervensi. Dalam pelaksanaan sebelumnya di beberapa kota, pendekatan serupa berhasil meningkatkan angka bebas jentik dari 95 persen ke 99 persen, serta menurunkan rumah positif jentik hingga 80 persen.

Head of HR & Public Relations Enesis Group, RM Ardiantara, mengatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung dari 11 Agustus hingga awal September. Selain edukasi dan produk, para kader juga dibekali instrumen pelaporan untuk mendeteksi dampak langsung terhadap perilaku warga.

Program ini merupakan bagian dari kampanye yang telah dijalankan di berbagai kota sebelumnya, termasuk Jember, Banyuwangi, Yogyakarta, Bali, dan Bandung. Malang menjadi salah satu titik intervensi strategis dalam peta penyebaran DBD nasional.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.