Renovasi rumah merupakan keputusan besar yang membutuhkan pertimbangan matang, baik dari sisi teknis maupun finansial. Banyak pemilik rumah menunda rencana renovasi karena merasa waktunya belum tepat, meskipun kondisi rumah sudah mulai menunjukkan tanda butuh perbaikan.
Memahami kapan waktu yang ideal untuk renovasi akan membantu kamu menghindari biaya membengkak sekaligus menjaga kenyamanan tempat tinggal.
Ketika ekonomi rumah tangga stabil, keputusan renovasi dapat dilakukan dengan lebih tenang. Namun, kondisi bangunan sering kali tidak menunggu kesiapan finansial. Karena itu, mengenali indikator waktu yang tepat menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas hunian.
Inilah beberapa parameter yang dapat kamu gunakan sebagai acuan sebelum memulai renovasi, sekaligus membantu kamu menentukan waktu yang paling sesuai berdasarkan kebutuhan dan kemampuan.
1. Struktur rumah tidak lagi optimal
Bangunan yang sudah berusia puluhan tahun biasanya menunjukkan gejala penurunan kualitas. Ketika dinding mulai retak, atap sering bocor, atau lantai terasa tidak rata, ini merupakan sinyal kuat bahwa renovasi sudah harus dilakukan. Retakan kecil memang terlihat sepele, tetapi bisa berkembang menjadi masalah serius apabila dibiarkan tanpa penanganan.
Kondisi seperti kayu keropos akibat rayap, talang air yang tidak berfungsi, atau instalasi listrik yang sudah tidak memenuhi standar keamanan juga merupakan pertimbangan penting. Renovasi di tahap awal kerusakan akan menghemat biaya karena perbaikan masih bersifat preventif, bukan menyeluruh.
Pemeriksaan rutin setiap satu sampai dua tahun akan membantu kamu mengetahui apakah rumah masih aman atau sudah mendekati batas waktu wajib renovasi.
2. Biaya perawatan harian semakin tinggi
Jika kamu mulai merasa pengeluaran rumah tangga meningkat karena terlalu sering memperbaiki bagian rumah yang sama, itu menjadi penanda bahwa perbaikan kecil tidak lagi efisien.
Misalnya, memperbaiki kebocoran atap setiap musim hujan atau mengganti kabel listrik yang sering putus. Situasi ini menunjukkan bahwa renovasi menyeluruh pada area tersebut lebih tepat dilakukan untuk jangka panjang.
3. Ingin memperbarui tata ruang dan fungsi
Seiring perubahan gaya hidup, kebutuhan ruang dalam rumah pun ikut berubah. Keluarga yang bertambah besar membutuhkan ruang tambahan. Pekerja yang kini banyak melakukan kerja dari rumah memerlukan ruang kerja yang nyaman dan terpisah dari aktivitas keluarga.
Momen ini bisa menjadi waktu ideal untuk renovasi. Ketika kebutuhan ruang baru muncul dan sudah mengganggu aktivitas harian, renovasi akan memberikan manfaat langsung terhadap kenyamanan dan produktivitas.
Selain itu, perubahan desain interior juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ruang. Beberapa rumah lama dibangun dengan pembagian ruang yang kurang efisien. Renovasi memberikan peluang untuk menciptakan tata letak yang lebih fungsional dan modern.
4. Perubahan musim dan cuaca
Faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses renovasi. Musim kemarau sering dianggap sebagai waktu terbaik karena kondisi lingkungan mendukung pengerjaan konstruksi. Pekerjaan seperti pengecoran, pengecatan, serta pemasangan atap dapat dilakukan tanpa gangguan hujan.
Renovasi di musim kemarau bukan hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan material. Ketika cuaca tidak stabil, pekerjaan sering tertunda sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih lama. Keterlambatan ini dapat mempengaruhi biaya karena durasi kerja bertambah.
5. Sudah Siapkan Biaya untuk Renovasi Rumah?
Keputusan renovasi juga sangat bergantung pada kesiapan finansial. Kamu perlu memastikan bahwa dana yang tersedia mencukupi untuk menutup kebutuhan utama renovasi, mulai dari material hingga biaya tenaga kerja. Estimasi biaya harus dihitung dengan rinci agar tidak terjadi kekurangan dana di tengah proyek.
Memiliki tabungan khusus renovasi sangat membantu agar proses berjalan lancar. Namun, ketika kebutuhan renovasi bersifat mendesak sementara dana belum mencukupi, kamu perlu mempertimbangkan opsi pembiayaan tambahan yang aman dan terukur.
Jika kamu membutuhkan tambahan dana untuk menopang kebutuhan renovasi, kamu dapat mempertimbangkan opsi pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu agar proyek berjalan lancar dan aman.
Salah satu pinjaman hingga Rp100 juta yang bisa kamu gunakan adalah Neo Pinjam. Pinjaman hingga Rp100 juta untuk renovasi rumah di neobank dari Bank Neo Commerce ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000
– Pinjaman online dengan pilihan tenor fleksibel minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan
– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)
– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal
Ditambah, pinjaman aman ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.
Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.
***
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Artikel ini juga tayang di VRITIMES







