
Gerakan Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali dimulai dari Masjid Jogokariyan pada 11 April 2025 dengan tujuan akhir di Masjid Pantai Bali, Desa Cupel, Jembrana.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim bersih-bersih masjid dari Jogokariyan Yogyakarta, Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), dan DKM Masjid Pantai Bali menyelenggarakan Jambore Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan masjid dan lingkungan, serta meningkatkan kerja sama dan kebersamaan antar masyarakat dan organisasi.
Tokoh Masjid Jogokariyan yang hadir dalam kegiatan ini, Kiai Muhammad Jazir menyampaikan kegiatan Jambore Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali ini diikuti oleh berbagai komunitas dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
“Ada 309 peserta yang terdaftar dalam kegiatan yang mengangkat tagline ‘Bersih Masjidku, Bersih Negeriku’,” ujar Ketua Tim Touring Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali Ustadz Ismail Toha Putera dalam siaran pers kepada Republika, Senin (14/4/2025).
Firmansyah Dimmy mewakili Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN) mengapresiasi gerakan kebaikan yang baru pertama kali diadakan secara massal di Bali.
“Kita berharap kegiatan Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali tersebut bisa berlangsung secara berkesinambungan dan dapat menggerakkan dunia pariwisata di Jembrana,” katanya.
Gerakan Bersih-Bersih Masjid Jawa-Bali dimulai dari Masjid Jogokariyan pada 11 April 2025 dengan tujuan akhir di Masjid Pantai Bali, Desa Cupel, Jembrana. Rangkaian kegiatannya, antara lain bersih-bersih masjid, Tabligh Akbar Silaturahim Online Dunia, Camping Bareng Pak Kyai, sharing session, parade omplok layar (dayung sampan), wisata air dengan jukung (perahu layar), dan mancing mania.
Gerakan tersebut diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam membangun spirit baru untuk perbaikan bangsa dan negeri ini.