Implementasi Visi Presiden Prabowo, Kementerian PU Pastikan Manfaat Bendungan Beringin Sila Optimal untuk Ketahanan Pangan NTB

by -11 Views
banner 468x60

Sumbawa, 20 Oktober 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengoptimalkan pemanfaatan bendungan yang telah dibangun guna memperkuat layanan irigasi pertanian dan mendukung program swasembada pangan nasional. Salah satu fokus utama adalah Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Optimalisasi ini merupakan implementasi dari visi Presiden Prabowo
yang sering menyebut Trisula Pembangunan, yakni ketahanan pangan, energi, dan
air, sebagai pikiran jangka panjang untuk Indonesia. Langkah ini juga bagian
dari Asta Cita, khususnya Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional, yang menjadi
fondasi kemandirian ekonomi Indonesia.

banner 336x280

Optimalisasi bendungan dilakukan melalui pembangunan jaringan
irigasi baru serta peningkatan jaringan eksisting agar manfaat bendungan dapat
dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan, optimalisasi infrastruktur
sumber daya air ini krusial untuk mendukung ketersediaan air bagi ketahanan
pangan.

“Bendungan Beringin Sila tidak hanya berfungsi sebagai penyedia
air irigasi, tetapi juga menjadi sarana penting dalam mendukung ketahanan
pangan nasional. Air dari bendungan ini akan memastikan petani di Sumbawa bisa
menanam sepanjang tahun, sehingga produktivitas meningkat dan kesejahteraan
petani ikut terangkat,” kata Menteri PU Dody Hanggodo.

Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu bendungan besar yang
dibangun Kementerian PU di Pulau Sumbawa. Bendungan yang diresmikan sejak 29
Desember 2022 ini kini menjadi tulang punggung penyedia air irigasi di wilayah
tengah Pulau Sumbawa.

Menteri Dody mengatakan bahwa optimalisasi pemanfaatan Bendungan
Beringin Sila akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga seluruh jaringan
irigasi berfungsi penuh.

“Untuk tahun 2026 kita kerjakan tambahan area irigasi seluas 1.700
hektare, sehingga total layanan akan mencapai 3.500 hektare seperti yang
disampaikan Pak Bupati. Kita akan koordinasikan dengan pemerintah daerah agar
pemanfaatan airnya betul-betul optimal untuk pertanian masyarakat,” kata
Menteri Dody.

Bendungan Beringin Sila memiliki kapasitas tampung 32,75 juta m3
dan luas genangan 126 hektare. Bendungan ini berpotensi menyediakan layanan air
irigasi untuk 3.500 hektare lahan pertanian, yang terdiri dari areal eksisting
seluas 2.164 hektare dan pengembangan baru seluas 1.100 hektare di wilayah
Bukit Tinggi dan Penyengar.

Dengan adanya bendungan, indeks pertanaman
(IP) di wilayah irigasi ditargetkan meningkat dari 130% menjadi 230%.
Peningkatan ini memungkinkan petani menanam padi dua kali dan jagung satu kali
dalam setahun. Untuk mendukung optimalisasi fungsi bendungan, Kementerian PU
melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I sudah menyelesaikan
Peningkatan Jaringan Irigasi DI. Beringin Sila Tahap I pada Tahun Anggaran
2024. Pengerjaan tahap I ini mencakup pembangunan saluran primer dan sekunder
sepanjang 3,68 kilometer dengan luasan layanan 167,7 hektare.

Tahap lanjutan akan dilakukan pada Tahun
Anggaran 2026/2027 untuk memperluas cakupan layanan sesuai rencana pengembangan
sehingga total layanan irigasi mencapai 3.500 hektare.

Selain fungsi utama irigasi, Bendungan
Beringin Sila juga memberikan manfaat lain berupa penyediaan air baku sebesar
76 liter per detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM)
berkapasitas 1,4 MW, serta reduksi banjir hingga 85 m3 per detik atau sekitar
32,7% dari potensi banjir di Kecamatan Utan. Kawasan bendungan juga
dikembangkan untuk perikanan tangkap dan wisata air, yang diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Dalam kunjungannya, Menteri Dody berpesan
mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar waduk untuk
menjamin umur layanan bendungan tetap optimal. “Kita sudah melihat di atas
masih ada lahan jagung yang cukup luas. Kalau musim hujan, erosi dari lahan itu
bisa mempercepat sedimentasi bendungan. Karena itu, kami minta kegiatan tanam
jagung jangan dilakukan di area sekitar bendungan agar kapasitas tampungan
tetap terjaga,” pesan Menteri Dody.

Manfaat bendungan ini telah dirasakan
langsung oleh masyarakat petani. Ketua GP3A Salimbebebe Beringin Sila, A.
Majid, menyampaikan rasa syukurnya. “Dulu sebelum ada Bendungan Beringin Sila,
kami cuma bisa tanam padi satu sampai dua kali setahun, itu pun tergantung
hujan. Sekarang Alhamdulillah sudah bisa tiga kali tanam karena airnya lancar
terus, tidak berhenti walau musim kemarau. Hasil panen jadi lebih banyak,
penghasilan meningkat, bahkan banyak teman-teman petani yang sudah bisa daftar
umroh,” kata Majid.

Optimalisasi Bendungan Beringin Sila ini
menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendukung kedaulatan pangan nasional
melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air yang berkelanjutan di seluruh
Indonesia.

Program kerja
ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam
menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.