GSM: Pendidikan Indonesia Harus Utamakan Fondasi Kemanusiaan

by -1 Views
banner 468x60


GSM ingatkan pendidikan di Indonesia tak abaikan fondasi kemanusiaan.

banner 336x280

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) mengingatkan pemangku kebijakan bahwa sektor pendidikan di Indonesia harus tetap berfokus pada fondasi kemanusiaan, bukan hanya perbaikan teknis. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Nur Rizal, Founder GSM, dalam keterangan resminya di Jakarta pada Kamis.

Dalam forum Ngkaji Pendidikan bertema “Human & Education Reset” yang digelar di Yogyakarta, Sabtu (20/12), Rizal menyoroti fenomena “paradoxical world”. Di satu sisi, manusia hidup di era kecerdasan buatan dan teknologi maju, namun di sisi lain, keputusan publik kerap mengabaikan data, sains, dan etika.

Rizal menjelaskan bahwa masalah utama adalah ketika manusia menyerahkan proses berpikir kepada mesin, sementara mesin belajar dari data masa lalu manusia yang penuh bias dan kesalahan. Pendidikan yang terlalu fokus pada adaptasi teknologi dapat mengabaikan pelatihan berpikir jernih, membaca realitas, dan mengambil keputusan etis. Akibatnya, kecerdasan meningkat, tetapi kebijaksanaan tertinggal.



Rizal menekankan pentingnya menata ulang sistem pendidikan melalui pendekatan liberal arts, yang berfokus pada pembangunan kerangka berpikir. “Liberal arts bukan kurikulum Barat atau mata pelajaran tambahan. Ia adalah alat untuk memulihkan manusia dalam berpikir, merasa, dan bertindak,” tambahnya.

Dia juga menyinggung bagaimana pendidikan saat ini kehilangan dua alat berpikir penting: logika, bahasa, dan retorika, serta rasa keteraturan alam atau numerik dan harmoni alam. Tanpa keduanya, pendidikan berisiko melahirkan individu yang cerdas secara teknis tetapi rapuh secara moral.

Menurut Rizal, gagasan ini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menempatkan pendidikan sebagai proses untuk menuntun manusia agar utuh dan merdeka, bukan sekadar terampil. “Jika pendidikan terus mencetak manusia pintar tetapi tidak bijak, kita tidak sedang membangun masa depan, melainkan menyiapkan krisis berikutnya,” ujar Rizal.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara


Advertisement

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.