Green Skilling #26: Menghindari Greenwashing, Membangun Strategi ESG dan Carbon Accounting yang Kredibel di Sektor Keuangan

by -11 Views
banner 468x60

Semarang, 17 Oktober 2025 — LindungiHutan kembali menghadirkan Green Skilling edisi ke-26 dengan tema “Menghindari Greenwashing: Strategi ESG & Carbon Accounting untuk Sektor Keuangan.”

Acara ini menyoroti peran vital lembaga keuangan dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, di tengah meningkatnya kesadaran publik terhadap praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

banner 336x280

Sektor keuangan kini memegang peranan strategis dalam menentukan arah pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya berfungsi sebagai penyedia modal, bank, perusahaan investasi, dan asuransi juga diharapkan mampu memastikan aliran dananya mendukung aktivitas ramah lingkungan serta berkontribusi pada pencapaian target iklim nasional dan global.

Namun, di tengah tren penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), fenomena greenwashing masih marak terjadi, di mana perusahaan mengklaim diri berkelanjutan tanpa bukti data yang kredibel. Praktik ini berisiko menurunkan kepercayaan investor, regulator, dan masyarakat luas terhadap upaya keberlanjutan korporasi.

Melalui Green Skilling kali ini, LindungiHutan berupaya mendorong transparansi dan akuntabilitas sektor keuangan dalam menerapkan strategi ESG yang berbasis data. Salah satu solusi yang diangkat adalah penerapan carbon accounting, atau penghitungan emisi karbon, yang menjadi alat penting untuk mengukur dampak nyata dari investasi dan kegiatan bisnis terhadap lingkungan. Dengan pendekatan ini, lembaga keuangan dapat menghindari klaim hijau semu sekaligus menunjukkan komitmen keberlanjutan yang terukur.

Dalam sesi diskusi, para narasumber akan membedah berbagai isu penting mulai dari tantangan implementasi ESG di Indonesia, tekanan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui kebijakan, seperti Taksonomi Hijau, hingga kebutuhan peningkatan transparansi untuk memenuhi tuntutan investor global. Pembahasan juga mencakup bagaimana data karbon dapat meningkatkan kredibilitas laporan keberlanjutan, strategi menyeimbangkan profit jangka pendek dengan komitmen hijau jangka panjang, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk memperkuat ekosistem keuangan hijau di Indonesia.

Edisi kali ini menghadirkan dua narasumber utama. Narasumber pertama, praktisi dari sektor keuangan seperti perbankan atau manajemen investasi, akan membawakan materi “Strategi ESG di Sektor Keuangan: Dari Regulasi hingga Implementasi.” Ia akan menjelaskan bagaimana lembaga keuangan menerjemahkan prinsip ESG ke dalam kebijakan pembiayaan, investasi, dan produk hijau seperti green bonds. Selain itu, ia juga akan membahas tantangan internal dalam menyeimbangkan profitabilitas dan keberlanjutan, serta berbagi studi kasus keberhasilan penerapan ESG di lembaga keuangan dalam negeri.

Sementara itu, narasumber kedua, seorang ahli ESG dan carbon accounting dari kalangan konsultan, asosiasi, atau akademisi, akan membawakan materi “Carbon Accounting sebagai Kunci Menghindari Greenwashing.” Dalam pemaparannya, ia akan menjelaskan metodologi pengukuran emisi (Scope 1, 2, dan 3), bagaimana data karbon dapat menjadi dasar untuk laporan ESG yang kredibel, serta strategi adopsi praktik internasional dalam konteks Indonesia. Data emisi yang akurat tidak hanya menjadi tolok ukur kinerja lingkungan, tetapi juga dapat memperkuat kepercayaan pasar dan membuka akses terhadap pendanaan hijau.

“Greenwashing menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan di sektor keuangan. Melalui Green Skilling #26, kami ingin membantu pelaku industri memahami bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren komunikasi, tetapi sebuah komitmen nyata yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan,” ujar Siktiyana, Head of Content and Marketing LindungiHutan. Ia menambahkan bahwa LindungiHutan terus berkomitmen membangun ruang belajar dan kolaborasi lintas sektor agar isu lingkungan dapat diterjemahkan menjadi praktik bisnis yang berdampak.

Melalui Green Skilling, LindungiHutan berharap dapat memperkuat kapasitas profesional di berbagai sektor dalam mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam strategi bisnis mereka. Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi bagi perusahaan, brand, dan komunitas yang ingin membangun masa depan ekonomi hijau yang inklusif, transparan, dan berkeadilan.

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada Selasa, 21 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB secara online melalui Zoom Meeting. Acara ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti secara gratis dengan melakukan registrasi melalui tautan https://tinyurl.com/greenskilling26.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.