
Wisatawan bermain menjauh dari ombak saat gelombang tinggi di Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat (30/12/2022). Kunjungan wisatawan saat libur Nataru 2022/2023 di Pantai Glagah menurun imbas adanya ombak tinggi sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gelombang tinggi berkisar 4 hingga 6 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia, Selatan Jabar, Selatan Jateng, dan Selatan DIY.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Gelombang laut setinggi 2 hingga 4 meter menghantam kawasan pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak Selasa (5/8/2025), malam hingga Rabu (6/8/2025). Kejadian ini disebabkan kemunculan Bibit Siklon 90S di Samudra Hindia, yang memicu angin kencang dan gelombang laut ekstrem di sepanjang perairan selatan Jawa.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad menyampaikan air pasang mulai terjadi pada Selasa pukul 19.00 WIB. Sejumlah kapal nelayan di kawasan Pantai Selatan Gunungkidul dilaporkan mengalami kerusakan akibat hantaman ombak setinggi 2 hingga 4 meter.
“Untungnya, warga segera mengamankan kapal-kapalnya, sehingga kerusakan bisa diminimalkan,” ujar Noviar kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
Untuk mengantisipasi gelombang pasang susulan, BPBD DIY menyiagakan penuh personel Satlinmas Rescue Istimewa di bawah koordinasi Satpol PP sepanjang garis pantai selatan. Sejauh ini, ia memastikan tidak ada korban jiwa. Akan tetapi, gelombang tinggi ini membuat para nelayan menghentikan aktivitas melaut dalam beberapa hari terakhir karena tingginya risiko keselamatan.
“Siaga semua. Jadi Satlinmas Rescue di bawah Satpol PP tetap disiagakan penuh,” ucapnya.
“Untuk sementara, mereka tidak melaut. Karena gelombang tinggi, tidak ada juga yang berani ke laut,” katanya menambahkan.
Noviar meminta agar masyarakat dan wisatawan selalu mematuhi rambu-rambu peringatan di kawasan pantai. Meskipun nantinya kondisi air laut mulai berangsur normal, semuanya diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya susulan.
Terutama bagi wisatawan yang hendak berenang, disarankan untuk menggunakan pelampung demi keselamatan. “Sewaktu-waktu jika ada imbauan untuk segera naik ke daratan, tolong segera diindahkan. Bagi yang berenang, kami imbau tetap memakai pelampung,” ucap dia.