Fakta-Fakta Kecelakaan Maut Bus Cahaya Trans di Semarang

by -33 Views
banner 468x60

Daftar Isi


Jakarta, CNN Indonesia

banner 336x280

Bus PO Cahaya Trans mengalami kecelakaan maut di Jalan Tol KM 420-200 di Simpang Susun Krapyak, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari.

Bus dengan relasi Bogor – Yogyakarta membawa sebanyak 34 orang dan sebanyak 16 orang meninggal dunia.

CNNIndonesia.com telah merangkum sejumlah fakta mengenai peristiwa tersebut sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

16 orang tewas

Bus dengan bernomor polisi B 7201 IV yang berangkat dari Jatiasih menuju Yogyakarta kecelakaan di Jalan Tol KM 420-200 di Simpang Susun Krapyak, Semarang, menewaskan 16 orang.

“Kecelakaan bus mengakibatkan korban 16 meninggal dunia, kemudian delapan luka. Saat ini korban meninggal dunia disemayamkan di RSUP Dr Kariadi dan di Rumah Sakit Tugu,” kata Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Senin (22/12).

Diduga hilang kendali

Bus berwarna kuning tersebut dilaporkan melaju kencang dan diduga hilang kendali sehingga menabrak pembatas jalan dan akhirnya terguling.

Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang yang sedang melaksanakan Siaga SAR Khusus Nataru (Natal dan Tahun Baru) di Posko Gabungan Kalikangkung Kota Semarang segera menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan SAR.

Kepala Kantor SAR Semarang Budiono mengatakan bahwa proses evakuasi sendiri berjalan cukup sulit karena ada sebagian korban yang masih dalam posisi terjepit dan juga akses menuju korban dipenuhi pecahan kaca.

“Proses evakuasi selesai pukul 4 subuh (04.00 WIB) tadi. Penyebab kecelakaan itu sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga bus hilang kendali saat melaju kencang dari arah Jakarta menuju Yogyakarta dini hari tadi,” kata Budiono.

Bus tak laik jalan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan mengatakan bus tersebut tidak laik jalan menurut telusuran yang dilakukan oleh Kemenhub.

Adapun, Aan menyebut bus tersebut tidak terdaftar sebagai angkutan pariwisata maupun antarkota antarprovinsi (AKAP) dalam aplikasi MitraDarat.

Pihaknya juga mendapati data bukti uji lulus atau (BLU-e). Berdasarkan data tersebut, uji berkala terakhir kendaraan dilakukan pada 3 Juli 2025 sementara hasil ramp check pada 9 Desember 2025 menyatakan bus tidak laik jalan dan dilarang beroperasi.

“Untuk mendalami penyebab kecelakaan tersebut, saat ini Ditjen Hubdat telah menerjunkan petugas ke lapangan dan aktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Jasa Marga serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” kata Aan, Senin.

Sopir cadangan

Pengemudi bus Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan di Simpang Susun Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, merupakan sopir cadangan.

“Setelah kita cek ternyata driver kendaraan bus tersebut adalah driver cadangan. Kemudian kita melakukan olah TKP, kita melakukan penyidikan,” kata Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ribut Hari Wibowo, saat mendatangi RSUP Dr Kariadi, Kecamatan Semarang Selatan.

Ribut Hari mengatakan masih mendalami penyebab kecelakaan bus yang menewaskan 16 orang tersebut. Sopir bus akan dites urine untuk mengetahui apakah dalam pengaruh narkoba atau zat lainnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo mengatakan pengemudi Bus Cahaya Trans telah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan.

“Saat ini pengemudi telah diamankan petugas untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, sementara penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian,” kata Ribut dalam keterangan tertulis, Senin (22/12).

Tes urine sopir

Pihak kepolisian akan melakukan tes urine terhadap sopir bus Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan di ruas simpang susun exit tol Krapyak Kota Semarang.

Saat ini sopir bus masih dalam pemeriksaan dan tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.

“Sopir selamat dan masih dalam penanganan. Sopir telah menjalani perawatan medis. Sementara kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan melakukan tes urine,” ujar Ribut.

(nat/isn)


[Gambas:Video CNN]

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.