Dedi Mulyadi Harus Berkoordinasi dengan DPRD Terkait Perubahan Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih

by -22 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Arlan Siddha menyarankan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk berkoordinasi dengan DPRD Jabar menyangkut perubahan nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih. Namun begitu, Gubernur Jawa Barat tidak wajib melaporkan perubahan nama ke DPRD.

banner 336x280

“Ketika pak Dedi melakukan itu (perubahan nama) tidak perlu melaporkan, setidaknya tahu karena anggota dewan wakil rakyat ketanyaan oleh masyarakat kan gak mungkin menjawab itu urusan gubernur,” ujar Arlan saat dihubungi, Kamis (3/7/2025).

Ia menyebut fungsi DPRD Jawa Barat sendiri yaitu penganggaran, pengawasan dan kontrol. Terkait perubahan nama rumah sakit, Arlan Siddha menilai Gubernur Jabar hanya perlu berkoordinasi untuk memberi tahu telah diubah nama.

“Sifatnya adalah bukan melaporkan tapi berkoordinasi, mereka menjadi tahu. Mengubah menjadi pergub tidak masalah apa yang dikatakan pak Dedi benar tidak mengganggu anggaran,” kata dia.

Menurut Arlan, apabila Gubernur Jawa Barat mengganti nama rumah sakit dan memerlukan penambahan anggaran APBD maka harus dilaporkan ke DPRD Jabar. Sedangkan apabila tidak memerlukan anggaran maka hanya menggunakan anggaran rumah sakit.

“Sekali lagi hanya perubahan nama baiknya diberitahu anggota legislatif. Mengapa rumah sakit berganti nama. Mereka harus menjelaskan ke masyarakat meski bukan fungsinya. Anggota dewan di dapilnya,” kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak harus berkonsultasi dengan DPRD Jawa Barat terkait perubahan nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih. Sebab, ia menilai perubahan nama tersebut tidak akan berdampak kepada anggaran.

“Kalau penamaan kan gak ada problem (tidak dibicarakan ke DPRD Jabar). Kan nama tidak berpengaruh kepada anggaran,” ucap dia kepada wartawan disela-sela meresmikan rute baru maskapai Susi Air Bandung Yogyakarta di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (2/7/2025).

Ia menyebut perubahan nama tidak memiliki kaitan dengan anggaran. “Nama gak ada kaitan dengan biaya, cuma ganti nama. Itu cuma SK,” kata dia.

Dedi menuturkan nama RSUD Al Ihsan berubah menjadi Welas Asih karena secara kebahasaan lebih dekat dengan masyarakat Jawa Barat dan lebih dapat dipahami. Selain itu, ingatan tentang Al Ihsan memiliki sejarah panjang yang tidak perlu dibahas.

Oleh karena itu, ia ingin membangun ingatan tentang rumah sakit Al Ihsan dengan nama baru.

“Karena orang Sunda welas asih kan lebih dekat dengan kalimat kalimat dan lebih bisa dipahami oleh masyarakat. Kedua memori, Al Ihsan kan ada memori panjang gak usah disebutkan memori panjangnya. Sehingga memori itu kita coba dibangun dengan brand baru,” kata dia.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.