
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah dari berbagai kota di Indonesia. Dalam sepekan ini, jumlahnya bertambah lebih dari ratusan orang korban.
Misalnya, keracunan MBG di Cisarua, Jawa Barat pada pekan ini saja korbannya hampir 500 orang. Belum lagi jumlah korban di wilayah lain.
Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, sepakan ini setidaknya terjadi keracunan MBG di Sumatera Utara, Jawa Barat hingga Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rinciannya:
1. Yogyakarta
Korban keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta tercatat sebanyak 491 siswa hingga Jumat (17/10) malam. Para korban mengalami sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10) dini hari diduga imbas MBG yang mereka konsumsi pada Rabu (15/10) siang.
Terkait dengan kondisi ini, maka SPPG di wilayah tersebut dihentikan sementara.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menuturkan, SPPG Wirobrajan menghentikan operasionalnya sementara waktu mulai hari ini, Jumat (18/9).
Hasto mengaku telah melaporkan langsung kejadian dugaan keracunan di wilayahnya ini kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Arahan pusat, SPPG ini belum akan mendistribusikan MBG ke 9 sekolah penerima manfaat hingga tahap evaluasi selesai.
2. Cisarua, Jawa Barat
Jumlah korban dugaan keracunan usai menyantap menu MBG di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, hingga pukul 14.22 WIB, Rabu (15/10), mencapai 449 siswa dari sejumlah sekolah.
Dari jumlah tersebut, 54 korban masih menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan.
Koordinator Posko SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi mengatakan bahwa situasi di posko utama kini mulai kondusif.
“Posko di sini sudah mulai reda kedatangan yang terdampak. Kita tetap siaga,” ujar Aep saat ditemui di lokasi.
Terkait ini, BGN memutuskan untuk menghentikan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani daerah tersebut.
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan langkah itu dilakukan setelah BGN menurunkan Tim Investigasi Independen bersama Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas) untuk menindaklanjuti kasus keracunan di SMPN 1 Cisarua.
“Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah mengirim tim investigasi untuk memastikan penyebabnya dan memastikan seluruh penerima manfaat mendapatkan penanganan yang layak,” ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10).
3. Toba, Sumatera Utara
Korban keracunan makanan akibat program MBG di SMPN 1 Laguboti Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dilaporkan sebanyak 95 orang pelajar hingga Kamis (16/10) malam.
Data Dinas Kesehatan Toba mencatat, 39 korban dirawat di Puskesmas Laguboti (35 sudah pulang, 4 masih observasi), 24 korban di RS HKBP Balige (9 pulang, 15 masih opname), dan 32 korban di RSUD Porsea (21 pulang, 11 masih opname).
Terkait keracunan MBG di Toba itu, Pemprov Sumut melalui Dinkes menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC).
“Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai kejadian tersebut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy, di Medan, Kamis.
4. Tulungagung, Jawa Timur
Sebanyak 68 siswa dari SMPN 1 Boyolangu dan SDN 1 Tanggung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.
Gejala keracunan itu dialami sejak Senin (13/10) hingga Rabu (15/10) kemarin. Dari jumlah itu, 63 siswa dirawat di puskesmas, sementara lima lainnya dirujuk ke RSUD dr Karneni Campurdarat.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan untuk menindaklanjuti kasus keracunan di Tulungagung tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Sebagaimana peristiwa-peristiwa sebelumnya seperti di Pamekasan dan Bojonegoro maupun Lamongan memang daerah setempat SOP-nya langsung mengirimkan sampel untuk diuji ke lab. Dalam hal ini BPOM,” kata Emil, Kamis (16/10).
Selama proses uji lab itu, kata Emil, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat harus tutup dan tak boleh beroperasi sementara.
(ldy/agt)