Belajar dari Gagal: Perjalanan Mathias Putra Menemukan Jati Diri Lewat Trading

by -3 Views
banner 468x60

Di balik layar laptop, grafik naik-turun, dan jargon-jargon seperti “pip”, “lot”, dan “entry”, ada satu hal yang tidak banyak dibahas dalam dunia trading: identitas dan kedewasaan seorang trader.
Mathias Putra tidak lahir dari dunia finansial. Ia menemukannya di tengah kebingungan, saat pekerjaan tak lagi memberi arah, dan hidup terasa berjalan di tempat. Trading bukan sekadar profesi untuknya. Ia adalah ruang belajar, ladang ujian, sekaligus tempat ia menemukan ulang siapa dirinya.

Ketika Kegagalan Menjadi “Mentor”

Banyak orang menghindari kegagalan. Mathias justru menginvestasikan ratusan juta rupiah untuk mendekapnya. Bukan karena ia suka rugi, tapi karena ia sadar: kalau ingin menjadi trader yang kuat, kamu harus belajar dari kerugian yang paling menyakitkan.

banner 336x280

Sejak awal, ia mengikuti puluhan seminar dan pelatihan, dari Jakarta sampai Hongkong. Ia duduk di ruang-ruang penuh grafik dan istilah teknikal, mencoba menyerap ilmu dari para fund manager internasional. Namun sayang, tidak ada satu pun ilmu yang langsung “mengubah hidup”. Yang ia dapatkan justru adalah tabungan pengalaman, dan tabungan kegagalan.

Ia pernah rugi besar. Bahkan kehilangan aset yang ia bangun dari pekerjaan sebelumnya. Akan tetapi, bukan di situ ia berhenti. Justru saat bangkrut itulah ia menemukan cara pandang baru yang melahirkan satu sistem trading yang sangat efektif: trading dengan cara “bandar”.

Dari Kursi Kantor ke Kursi Trader

Sebelum menjadi pengajar dan praktisi yang dikenal hari ini, Mathias bekerja di sektor perbankan dan manufaktur. Gajinya cukup. Akan tetapi, ia sadar, hari-harinya terasa kosong. Ia ingin waktu yang lebih fleksibel dan hidup yang lebih bermakna.

Lalu, ia mengenal trading. Awalnya terdengar menjanjikan: modal kecil, peluang besar. Namun, begitu masuk ke dunia sesungguhnya, ia baru paham bahwa ini bukan ladang emas, ini arena mental. Yang bertahan bukan yang paling pintar, tapi yang paling disiplin dan bisa memaafkan diri saat salah langkah.

Big Boy Concept: Trading Dengan Cara “Bandar”

Setelah 20 tahun bergelut, jatuh, bangkit, lalu jatuh lagi, Mathias membangun satu sistem yang ia sebut Big Boy Concept. Ini bukan strategi instan, ini juga pola pikir dan mentalitas dalam trading.

Beberapa prinsip utama dari strategi : 1) Jangan menahan posisi semalam, 2) Entry hanya setelah risiko dihitung, 3) Cut loss cepat, jangan baper, 4) Hindari overtrading dan euforia

Sistem ini bukan sekadar teknikal, tapi filosofi. Karena bagi Mathias, “Profit itu hasil akhir. Tapi mental adalah fondasi. Dan pasar hanya menghargai mereka yang bisa bertahan,” ungkapnya dalam wawancara bersama Sekali Seumur Hidup.

Membangun Jalan untuk Orang Lain

Kini, Mathias mengajar. Bukan untuk jadi “guru profit”, tapi jadi teman seperjalanan. Lewat Big Boy Concept, ia membagikan pelajaran-pelajaran pahit agar orang lain tak harus menempuh jalan berdarah yang sama.

Ia percaya: Trading bukan soal kaya cepat, tapi soal jadi pribadi yang tahan uji.

Mathias tidak menjual mimpi. Ia menunjukkan realita. Bahwa di balik angka-angka dan candlestick, ada pribadi yang terus tumbuh. Bahwa uang bisa hilang, tapi pelajaran akan tinggal.

Dan kalau kamu sedang dalam fase terpuruk, mungkin kamu sedang dalam babak paling penting: babak pembentukan dirimu yang baru.

Trading mengajarkan satu hal: bukan siapa yang paling untung yang menang. Tapi siapa yang paling siap untuk gagal, lalu bangkit lebih cerdas.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.