Airlangga Dorong Perguruan Tinggi Berinovasi Dukung Hilirisasi

by -309 Views
banner 468x60


Jakarta, CNN Indonesia

banner 336x280

Institusi perguruan tinggi didorong untuk ikut ambil peran dalam inovasi hilirisasi sebagai salah satu strategi pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hilirisasi dinilai mampu mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Grafika Talkshow: Peran dan Peluang Kampus dalam Agenda Hilirisasi dan Mewujudkan Ketahanan Energi di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Selasa (4/02).

“Kita perlu perguruan tinggi untuk terus melakukan R&D sehingga cost kita bisa lebih turun,” kata Airlangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga memaparkan, sejak lama Indonesia berpengalaman menggunakan komoditas sebagai keunggulan pertumbuhan. Pada pemerintahan Presiden Soeharto, produksi migas mencapai 1,6 juta barrel oil per day.

Pemerintah pun terus mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat mencapai angka 8 persen, dengan inflasi yang relatif lebih terkendali. Hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi rata-rata masih berada pada angka 5 persen YoY dan inflasi rata-rata terjaga pada angka 1,5 persen.

Menurutnya, angka inflasi itu merupakan hasil kerja sama pemerintah pusat dan daerah untuk memantau fluktuasi inflasi secara rutin.

Airlangga menambahkan, potensi komoditas Indonesia yang tinggi perlu untuk dimanfaatkan secara tepat melalui hilirisasi. Potensi sumber daya alam yang tinggi pada suatu negara apabila tidak dimanfaatkan dengan baik justru akan menimbulkan permasalahan.

Selain itu, hilirisasi juga diharapkan dapat meningkatkan Manufacturing Value Added. Pemerintah sendiri telah menerapkan hilirisasi sejak 2009 melalui undang-undang yang mengatur tentang pertambangan mineral dan batubara, di mana tidak ada ekspor bahan mentah.

Hal ini didasarkan antara lain komoditas bauksit yang diekspor oleh Indonesia ke negara lain yang diproses menjadi blok mesin, yang kemudian dimanfaatkan oleh Indonesia bagi sektor otomotif. Saat itu, pemerintah melihat peluang dalam pemanfaatan komoditas dengan lebih baik melalui hilirisasi.

Lalu, pemerintah juga melakukan hilirisasi pada sektor pertanian melalui komoditas unggulan ekspor sawit. Pada 2024, Indonesia telah memproduksi CPO hampir 50 juta ton dan saat ini telah menggunakan Biodiesel B40 yang diharapkan dapat meningkatkan daya tahan energi dalam negeri.

Terlebih, Indonesia memiliki potensi komoditas timah, komoditas tembaga, bauksit, dan emas. Namun, pemanfaatannya belum optimal seperti pada pasir silika yang juga mempunyai potensi unggul.

Di sini, perguruan tinggi didorong berperan khususnya terkait Research and Development (R&D). Perguruan tinggi juga diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan lembaga internasional atau perusahaan swasta dalam hal pengembangan SDM agar dapat lebih terbuka dengan berbagai negara.

Ke depannya, kata Airlangga, pemerintah akan berfokus pada pengembangan industri berbasis digital, yang diproyeksikan mampu menjadi penggerak ekonomi berbasis sumber daya manusia. Dalam bidang digitalisasi, semikonduktor menjadi salah satu aspek yang akan dikejar Pemerintah untuk dikembangkan.

“The next game itu di sana, saya minta teman-teman di sini yang engineering, microelectronic untuk terus kita kejar. Kalau kita enggak bisa kejar ini, kita akan ketinggalan karena digital ini akan tumbuh cepat, digital AI dan SDM itu ekonomi berbasis masa depan,” pungkas Airlangga.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]


banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.