90 Siswa dari 3 SMP di Sleman Keracunan Usai Santap MBG

by -1 Views
banner 468x60

Yogyakarta, CNN Indonesia

Puluhan siswa dari sejumlah SMP di Sleman, DIY dilarikan ke beberapa fasilitas pelayanan kesehatan karena diduga mengalami gejala keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG), Rabu (13/8)

banner 336x280

Para siswa diduga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG yang dihidangkan, Selasa (12/8) kemarin pagi.

Puluhan siswa itu dirujuk salah satunya ke Puskemas Mlati II. Situasi di lokasi, pasien terus berdatangan menggunakan ambulans. Sebagian terlihat lemas atau nampak pucat. Ada yang sampai harus digendong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Berita awal, jadi ada beberapa siswa yang datang ke Puskesmas Mlati II yang memang diduga, patut diduga, diakibatkan oleh keracunan makanan, patut diduga,” kata Deddy Aprianto, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sleman ditemui di puskesmas, Rabu (13/8).

Menurutnya, terhitung 90 siswa yang dibawa ke Puskesmas Mlati II sejak pukul 10.00 WIB. Sebagian sudah diperkenankan pulang hingga siang ini. Tapi, ada juga tujuh murid lainnya yang harus dirujuk ke RSUD Sleman.

“(Keluhannya) ada diare, ada mual, ada pusing,” ungkap Deddy sambil memastikan tak ada siswa yang mengalami gejala keracunan berat.

Meski belum bisa memastikan pemicu gejala keracunan ini, Deddy tak menyangkal soal petugas dari jajarannya termasuk kepolisian yang mengambil sampel makanan hidangan MBG kemarin pagi untuk diperiksa.

“Informasinya (hidangan MBG kemarin) itu kemarin rawon, daging sapi,” ujar Evita Setyaningrum, Kepala Puskesmas Mlati II menambahkan.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Mustadi sementara itu memperoleh informasi jika siswa yang dibawa ke Puskesmas Mlati II adalah murid-murid dari tiga sekolah berbeda, yakni: SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

Kendati, Mustadi belum banyak menerima informasi mengenai sumber makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyuplai MBG yang diduga memicu keracunan massal ini.

Hanafi Hasan, salah seorang wali siswa di SMP Muhammadiyah 1 Mlati membeberkan, anaknya sempat mengalami gejala perut mulas hingga perih dan mual pukul 06.00 WIB pagi tadi. Namun, buah hatinya itu tetap melanjutkan sekolah hari ini.

“Bangun tidur tadi dia nangis-nangis, perutnya sakit. Kemarin kalau kata ibunya (anak) makan siang gratis di sekolah,” kata Hasan ditemui di SMP Muhammadiyah 1 Mlati.

Hasan masih mengkhawatirkan kondisi anaknya, hingga ia harus ‘standby‘ di depan sekolah untuk berjaga-jaga mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

“Saya ke sini karena takut kalau anak saya ada apa-apa, saya juga bawa ambulans,” kata Hasan yang juga anggota relawan SAR Mlati ini.

(kum/dal)


[Gambas:Video CNN]

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.